LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan,
Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi
|
UPTD SMP Negeri 2 Sindang |
Lingkup
Pendidikan |
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Indramayu |
Tujuan
yang ingin dicapai |
Meningkatkan hasil belajar
peserta didik pada materi SPLDV soal yang berbentuk HOTS, di UPTD SMP Negeri
2 Sindang |
Penulis
|
Dwi Suwarso |
Tanggal
|
|
Situasi: Kondisi
yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini. |
pelaksanaan kegiatan
sit in pembelajaran siklus 1 dan pembelajaran siklus 2 yang bertempat di UPTD
SMP Negeri 2 Sindang Kab. Indramayu kelas 8C dengan materi pokok Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel sudah
selesai dilaksanakan pada hari Senin,
29 Agustus
2022 pukul 07.40 – 09.00 WIB dan hari Senin, 12 September 2022 pukul 07.40 sampai dengan 09.00 dengan
segala keterbatasan dan kemampuan pembelajaran bisa berlangsung dengan cukup
baik dari mulai kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan penutup dengan
didokumentasikan dalam bentuk rekaman
video, baik menggunakan kamera HP ataupun tangkapan layar pada laptop
melalui Google Meet Pada pelaksanaan PPL
Pembelajaran Siklus 1 dan siklus 2, yang menjadi latar belakang masalah
adalah : -
Peserta
didik beranggapan bahwa mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran
yang paling sulit -
Terdapat beberapa peserta didik yang rendah dalam memahami pembelajaran
matematika pada materi SPLDV yang berbentuk HOTS Kegiatan pembelajaran
siklus 1 dan siklus 2, merupakan suatu tanggungjawab penulis, mulai dari
persiapan awal hingga akhir diharuskan sesuai dengan alur yang sudah
disiapkan pada Perangkat Pembelajaran, dan penulis dapat melaksanakannya
dengan baik |
Tantangan : Apa
saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang
terlibat, |
Pelaksanaan
kegiatan sit in pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 dalam hal ini melibatkan
beberapa pendukung kita, diantaranya Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,
Guru se-rumpun, peserta didik dan orang tua, dalam pelaksanaan sit in ini,
memiliki tantangan yang penulis hadapi, diantaranya : -
Membangun
kebiasaan dalam peserta didik dalam memahami proses pembelajaran kontekstual.
Dimana untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal
yang berbasis HOTS -
Civitas
Akademika sekolah kami yang kurang koordinasi, dikarenakan tidak berjalannya
MGMP sekolah -
Peran
orang tua yang kurang pro aktif dalam menyelesaikan permasalah anaknya, dimana
dengan alasan kesibukan kerja |
Aksi : Langkah-langkah
apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang
digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini |
Pada kegiatan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2
memiliki beberapa tantangan, diantaranya : · Terkendala jaringan · Bertepatan dengan selesainya upacara hari senin · Penulis masih nervouse · Menyampaikan kesimpulan masih menggunakan aksi mengacungkan tangan,
sehingga tidak terukur secara data. Melihat kendala dan
tantangan yang ada, penulis dengan dibantu teman-teman wakil kepala sekolah, teman
sejawat dan staf tata usaha bermanuver untuk segera mengatasinya, diantaranya
: · Jaringan yang awalnya menggunakan teathring dari HP,
dan akhirnya dapat berjalan dengan lancar · Meminta ijin kepada pembina upacara dan wakil kepala
sekolah bidang kesiswaan, bahwa kelas 8c selesai upacara untuk segera
membubarkan diri dan membentuk barisan untuk masuk kelas · Menggunakan kerta post-it dalam menuliskan
kesimpulan dari peserta didik, agar dapat terukur |
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana
dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang
menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang
dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut |
Pembelajaran
yang inovatif merupakan suatu terobosan penulis untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, seperti pada materi
SPLDV ini, dimana penulis menggiring peserta didik untuk memahami bahwa dalam
kehidupan sehari-hari dapat diselesaikan menggunakan metode-metode yang ada
pada mata pelajaran matematika, diantaranya : · Menggunakan media gambar
kontekstual yang disediakan penulis, dapat merangsang dan memotivasi peserta
didik dalam menemukan model matematika · Menggunakan media gambar
kontekstual, peserta didik dapat menyelesaikan soal berbentuk HOTS, dengan
metode eliminasi dan subtitusi · Dengan berhasilnya peserta
didik dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, dan tidak semua peserta
didik yang dapat menyelesaikan, dimana terdapat 3 peserta didik yang masih
belum dapat menyelesaikannya |